Perusahaan Jasa Ahli Sumur Bor Artesis Resapan Hisap Banjir Biopori Submersible Water Treatment Untuk Pabrik Hotel Rumah Apartemen Biaya Murah.

air bersih

Awas, Serangan Bakteri E. Coli pada Air Tercemar

Awas, Serangan Bakteri E. Coli pada Air Tercemar


Air merupakan unsur kehidupan yang sangat dibutuhkan makhluk hidup di bumi ini khususunya bagi kehidupan manusia,tumbuhan dan hewan. Hal ini,anda perlu  sekali untuk mengetahuinya tentang perbedaan antara air yang tercemar dan air bersih. Bisa anda bayangkan ,jika air yang anda konsumsi sehari-hari tercemar maka akan banyak penyakit yang timbul dan bahkan mengakibatkan kematian dan mengganggu rantai makanan anda.

Air tanah  yang berkualitas bisa didapatkan pada sumur dengan kedalaman tertentu. Untuk mengetahui tercemar atau tidaknya sumber air bisa diamati lewat uji laboratorium. Namun, jika cara tersebut dianggap sulit, terdapat cara sederhana dalam menganalisis pencemaran air, yaitu lewat pengamatan fisik.   

Air Tercemar

Sumur yang terlalu dangkal tentu lebih mudah terkontaminasi pencemaran dan polutan. Sumber pencemaran dari polutan alami berupa mineral dan mikroorganisme. Adapula polutan yang lebih berbahaya daripada polutan alami, yaitu polutan buatan berupa residu atau bahan kimia yang berbahaya. Polutan ini berasal dari limbah rumah tangga berupa air sabun bekas cucian serta limbah industri dan pertanian seperti pupuk dan pestisida. 

Ciri air tercemar secara fisik

Air yang layak dikonsumsi seharusnya tidak bau, tidak berasa, dan tidak berwarna. Adapun tanda-tanda adanya pencemaran pada air tanah menurut pengamatan fisik antara lain sebagai berikut.
  •  Munculnya ragam warna pada air. Sebagai contoh, warna air yang kekuningan disebabkan materi organik, air berwarna merah kekuningan karena adanya cemaran dari besi. Sementara pengotor berupa lumut yang akan memberi warna merah kecokelatan.
  • Kekeruhan pada air. Keruh merupakan tanda bahwa air tanah telah tercemar oleh koloid (bio-zat yang lekat seperti getah atau lem). Lumpur tanah liat dan berbagai mikroorganisme seperti plankton maupun partikel lainnya bisa menyebabkan air berubah menjadi keruh.
  •  Polutan berupa mineral. Polutan ini membuat air tanah memiliki rasa tertentu. Sebagai contoh, rasa pahit disebabkan adanya polutan berupa besi, alumunium, sulfat, dan kapur.
  •  Cemaran alkali. Cemaran ini menyebabkan air tanah berasa seperti air sabun dan sumbernya bisa berupa natrium bikarbonat maupun bahan pencuci lain seperti deterjen.
  •   Rasa payau. Rasa payau yang menunjukkan kandungan garam yang tinggi. Masalah ini biasa terjadi di daerah sekitar muara sungai.
  • Air berbau. Adanya bau yang tercium dalam air, bau apapun, mengindikasikan adanya pencemaran.
Air tercemar E. Coli

Terkait tentang sumur yang tercemar, Kepala Dinas Kesehatan, H. Kosasi, menyatakan bahwa berdasarkan pemeriksaan di Laboratorium Teknis Kesehatan Masyarakat (LTKM) Palembang, air tercemar muncul akibat bakteri E. coli. Pencemaran bakteri E. coli pada air bisa menyebabkan penyakit diare. 

Dalam pengujiannya, ia mengambil empat sampel yang berasal dari sumur bor pamismas (sumur bor program sanitasi berbasis masyarakat), sumur, air isi ulang, dan air sungai. Dua sumber air di antaranya negatif mengandung bakteri, yaitu air sumur dan air isi ulang. Dengan adanya hasil pemeriksaan laboratorium tersebut, pihaknya mengambil langkah menaburkan kaporit di sumur pamsismas. Ia pun menghimbau kepada masyarakat yang ingin memakai sumur pamismas dan sungai agar memasaknya hingga suhu di atas 100 derajat celcius agar benar-benar matang.

Adanya bakteri E. coli pada air isi ulang disebabkan beberapa faktor seperti alat yang digunakan untuk memperoses air, kebersihan depot, hingga sumber air. Untuk penyebab sumber air ditengarai akibat adanya  kotoran manusia (tinja). Menurut pakar kesehatan Universitas Sumatera Utara, bakteri E-coli biasanya tanda adanya kontaminasi feses manusia (kotoran manusia) pada sumber air minum. 

Air Tercemar

Adanya kontaminasi bakteri pada air minum  tergantung pada tempat pengambilan air. Sebagai contoh depot air minum yang sumbernya dari PDAM dan air sumur yang galiannya dekat dengan septic tank, jumlah kuantitas baketeri nya akan jauh sangat berbeda.

Munculnya bakteri E-coli juga bisa dipicu adanya penggunaan ultraviolet yang tidak sesuai antara kapasitas dan kecepatan air yang melewati penyinaran ultraviolet tersebut. Hal ini biasanya terjadi pada depot dan lingkungan sekitar akibat air terlalu cepat. Inilah yang menyebabkan bakteri tidak mati. Idealnya, kapasitas ultraviolet untuk depot air minum isi ulang adalah tipe 5 GPM atau daya lampu 30 watt dan kecepatan air yang melewati UV tersebut sebesar 19 liter (satu gallon) per 15 menit. Jangan lebih cepat dari itu.

Selain itu, E. coli muncul karena keterbatasan modal dan harga mahal pada jenis peralatan dalam mengelola depot air. Misalnya harusnya dalam membuatnya menggunakan miniman tabung yang berisi pasir siliki,karbon aktif,ultraviolet tipe 5 GPM dan penyaringan kecil yang berukuran 10 mikron hingga 0,1 mikron.

Menurut pemeriksaan Dinas Kesehatan Kota Medan saja, saat ini telah terjadi pencemaran dengan ditemukannya 48 tempat dari 248 depot air isi ulang. Kebanyakan disebabkan kelalaian dalam menjaga kebersihan.
 
Menurut Mardohar, bakteri E. coli memang belum begitu dianggap masalah. Hal ini disebabkan di dalam perut masing-masing orang terdapat E. coli yang berfungsi untuk proses pembusukan dan tentunya masih bisa ditoleransi.

Nah, itulah pembahasan artikel Awas, Serangan Bakteri E. Coli pada Air Tercemar. Untuk menghindari air tecemar dari air tanah permukaan, salah satu cara yaitu membuat sumur bor yang dalam. Jika membutuhkan sumur bor, hubungi secepatnya jasa bor-indonesia. (Jng/RA)
Tag : air tercemar
0 Komentar untuk "Awas, Serangan Bakteri E. Coli pada Air Tercemar"

Terima kasih telah berkomentar, kami segera reply pesan anda !

Artikel Terpopuler

Back To Top